Rabu, 02 Maret 2011

Manfaat Buah Srikaya


RASANYA yang segar membuat buah satu ini banyak dipakai jus, bahkan minuman kemasan. Di Sumatera, pohon ini disebut delima bintang, serba bintang, sarikaya, seraikaya. Sementara di Jawa disebut sarikaya, srikaya, serkaya, surikaya, srikawis, sarkaja, serakaja, sirikaja, dan di Bali lebih populer sebagai srikaya.

Akar srikaya rasanya pahit, sifatnya dingin, berkhasiat antiradang, antidepresi. Daun rasanya pahit, kelat, sifatnya sedikit dingin, berkhasiat astringen, antiradang, peluruh cacing usus (anthelmintik), serta mempercepat pemasakan bisul dan abses. Biji berkhasiat memacu enzim pencernaan, abortivum, anthelmintik, dan pembunuh serangga (insektisida). Kulit kayu berkhasiat astringen dan tonikum. Buah muda dan biji juga berkhasiat antiparasit.

Infusa biji buah srikaya berefek larvasida terhadap Aedes aegypti, sedangkan ekstrak biji berefek larvasida terhadap Culex quinquevasciatus, tetapi tidak berpengaruh pada kemampuan bertelur dan daya tetas nyamuk. Ekstrak biji yang larut dalam air pada konsentrasi 1,0% - 2,0% dan juga minyak yang diperoleh dari hasil pengepresan langsung biji, menyebabkan kematian serangga uji. Isolasi senyawa asetogenin dari ekstrak yang larut dalam metanol biji mempunyai aktivitas penting pada infeksi larva Molinema dessetae. Ekstrak daun srikaya mampu membunuh Ascaridia galli, sebaliknya infusa daun tidak mempunyai kemampuan membunuh Ascaridia galli.

Air perasan daun sirsak (Annona muricata) 1:1 dan daun srikaya (Annona squamosa) 1:2 berefek sebagai antifertilitas dan embriotoksik terhadap janin apabila diberikan pada masa mulai kebuntingan sampai selesainya masa organogenesis, tetapi tidak menimbulkan cacat bentuk luar janin (cacat makroskopis). Kekuatan air perasan daun srikaya ternyata bersifat relatif lebih embriotoksik bila dibandingkan dengan air perasan daun sirsak.

Daun srikaya/sirsak mempunyai efek antifertilitas dan embriotoksik pada tikus betina. Senyawa insektisida yang terdapat dalam biji sirsak mempunyai daya bunuh ektoparasit. Bagian tanaman yang dapat digunakan sebagai obat, yaitu daun, akar, buah, kulit kayu, dan bijinya. Tumbuhan ini pada umumnya mengandung alkaloid tipe asporfin (anonain) dan bisbenziltetrahidroisokinolin (retikulin). Pada organ-organ tumbuhan ditemukan senyawa sianogen. Pulpa buah yang telah masak ditemukan sitrulin, asam aminobutirat, ornitin, arginin.

Bagian tanaman yang dapat digunakan sebagai obat, yaitu daun, akar, buah, kulit kayu, dan bijinya. Daun digunakan untuk mengatasi batuk, demam, reumatik, menurunkan kadar asam urat darah yang tinggi, diare, disentri, rectal prolaps pada anak-anak, cacingan, kutu kepala, pemakaian luar untuk borok, luka, bisul, skabies, kudis, dan ekzema. Biji srikaya digunakan untuk mengatasi pencernaan lemah, cacingan, dan mematikan kutu kepala dan serangga.

Buah muda srikaya dapat digunakan untuk mengatasi diare, disentri akut, dan gangguan pencernaan (atonik dispepsia). Akar srikaya digunakan untuk mengatasi sembelit, disentri akut, depresi mental, dan nyeri tulang punggung. Sedangkan kulit kayu digunakan untuk mengatasi diare, disentri, dan luka berdarah.

Untuk menobabati borok, bisul keras, cuci daun segar secukupnya, lalu giling sampai halus. Tambahkan sedikit garam, lalu gunakan ramuan ini untuk menurap borok atau bisul dan balut. Dalam sehari, ganti 2-3 kali. Untuk mematangkan bisul, ambil isi buah yang sudah masak, lalu giling halus. Tambahkan sedikit garam sambil diaduk merata, turapkan pada bisul, lalu balut dengan kain kasa.

Untuk cacingan pada anak, cuci daun srikaya segar (15 lembar), lalu rebus dengan lima gelas air sampai tersisa tiga gelas. Setelah dingin, saring dan minum tiga kali sehari, masing-masing satu gelas. Untuk gangguan pencernaan, cuci daun srikaya segar secukupnya, giling sampai halus, lalu tambahkan minyak kelapa secukupnya, tempelkan pada perut. (sug/net)

0 komentar:

Posting Komentar

 
Design by Wordpress Theme | Bloggerized by Free Blogger Templates | coupon codes